PENGANTAR ILMU FARMASI - PERTEMUAN 3
PRINSIP DAN TEKNIK PEMBERIAN OBAT
Prinsip dan teknik pemberian obat adalah cara yang benar dan aman bagi pasien untuk menerima obat. Prinsip utama dalam pemberian obat adalah:
1. Mengetahui penyakit dan diagnosa pasien: Sebelum memberikan obat, dokter harus mengetahui penyakit dan diagnosa pasien secara benar. Ini akan membantu dokter menentukan obat yang tepat dan dosis yang sesuai.
2. Mengidentifikasi risiko dan interaksi obat: Dokter harus menilai risiko dan interaksi antara obat yang akan diberikan dengan lain-lain obat atau kondisi kesehatan pasien. Ini akan membantu dokter mengurangi risiko sampai dengan minimal dan mencegah interaksi yang tidak diinginkan.
3. Memilih obat yang tepat: Dokter harus memilih obat yang tepat berdasarkan penyakit, diagnosa, umur, berat badan, kesehatan khusus, dan lain-lain faktor. Ini akan membantu dokter mengurangi efek samping dan mencapai efek terbaik dari obat.
4. Menentukan dosis yang sesuai: Dokter harus menentukan dosis yang sesuai berdasarkan penyakit, diagnosa, umur, berat badan, kesehatan khusus, dan lain-lain faktor. Ini akan membantu dokter mengurangi efek samping dan mencapai efek terbaik dari obat.
5. Mengatur jadwal pemberian obat: Dokter harus mengatur jadwal pemberian obat berdasarkan penyakit, diagnosa, umur, berat badan, kesehatan khusus, dan lain-lain faktor. Ini akan membantu dokter mengurangi efek samping dan mencapai efek terbaik dari obat.
Teknik pemberian obat adalah cara yang benar dan aman bagi pasien untuk menerima obat secara fisik. Teknik utama dalam pemberian obat adalah:
1. Membersihkan tangan: Sebelum memberikan obat, dokter atau petugas kesehatan harus membersihkan tangannya dengan sabun atau sanitizer untuk menghindari infeksi.
2. Menggunakan alat yang benar: Dokter atau petugas kesehatan harus menggunakan alat yang benar untuk menerima obat seperti gelas air minum atau peralatan infus IV (pembuang). Ini akan membantu dokter atau petugas kesehaten melaksanakan pemberian obat secara aman dan efektif.
3. Memeriksa reaksi pasien: Dokter atau petugas kesehaten harus melihat reaksi pasien setelah memberikan obat seperti demam, nyeri, perubahan warna kulit, dan lain-lain sinya untuk menghindari reaksi allergis atau efek samping yang tidak diinginkan.
4. Mencatat rekaman pemberian obat: Dokter atau petugas kesehaten harus mencatat rekaman pemberian obat seperti dosis, waktu pemberian, jenis obat, dan lain-lain faktor untuk memudahkan dokter dalam melaksanakan pemberian obat selanjutnya dan memudahkan peninjauan medis di masa lalu.
Komentar
Posting Komentar